Minggu, 12 Mei 2013

KITA URAWA KOUEN de otanoshimi itte mimashou.....

 
 
Alhamdulillah, kemarin hari Sabtu kami sempat berjalan-jalan mengunjungi Kita Urawa Kouen. Rombongan kami bermaksud untuk berolahraga sambil mencari kehangatan sinar matahari yang beberapa hari sebelumnya cuaca terasa sangat dingin. Kondisi badan agak kurang sehat karena perubahan cuaca dari iklim tropis ke iklim subtropis membuat beberapa bagian tubuhku mengalami gejala penyimpangan. Maaf, ini bukan penyimpangan yang selama ini identik dengan syahwat. Selain itu, saya mengalami penurunan kondisi tubuh diakibatkan penyesuaian pola makan serta indera perasa yaitu mulut dan bibir pada beberapa makanan yang disajikan di Urawa Center.
 
Saya kurang tahu apakah gejala ini hanya terjadi pada diri saya atau bahkan menjadi gejala umum dari beberapa rekan yang sebelumnya pernah mengikuti diklat di Urawa Center. Sejak saya tulis catatan pada blog saya ini, yang saya ketahui beberapa rekan yang mengalami juga mengalami gejala sama yang sama. Pagi itu saya tahan rasa sakit yang sebenarnya harus segera dicarikan obatnya. Tapi harus kemana saya pergi??? hari ini masih terlalu pagi untuk mencari supermarket.
 
Saya tidak ambil pusing dengan kondisi bibir saya. Teman-teman berencana untuk pergi keluar untuk sekedar mencari udara pagi sambil mencari keringat melepaskan kepenatan setelah menempuh ujian placement test kemarin. Maklum untuk angkatan Haru Tanki Kenshuu Urawa JF kali ini, pesertanya sebagian sudah menginjak 40 tahun keatas jadi untuk urusan Kanji mereka taihen wasuremashita. Tes kemarin rada-rada susah... bahan ujian terdiri dari soal-soal N3 dan N2. N2 saja masih berulang-ulang kali ikut tes belum juga lulus... Apalagi ini sekarang diujikan??? Hadeeeeehhhh
Ampun saya dah.....
 
Perjalanan ke kouen sangat menyenangkan karena di tengah perjalanan kami bertemu MAMAchan... panggilan kesayangan untuk nenek orang Jepang. Kebetulan dia juga ingin pergi ke kouen, rasanya sangat menyenangkan karena ada orang Jepang yang kita temani. Dan beliau juga sangat perhatian menanyakan asal kami, sedang apa kami di urawa??? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya sehingga membuat kami semua merasa akrab. Apalagi, rekan kami Pak Ao orangnya sangat ramah dan suka bercanda jadi suasananya semakin hangat.
 


Maaf ya, sandal hitam produk indonesia .... jadi malu ketahuan sandal bututnya


 

pak Ao akhirnya bisa juga serius.... tarik nafas pak!!!!
 

        ja, minasama isshouni uta o utaimashou....  genki ni naru youni uta o utaimashou


Setelah berolahraga dengan para kaum manula di kouen, acara dilanjutkan dengan bernyanyi bersama ojichan dan obachan. Mereka mengajarkan kami lagu untuk awet muda... Ha... apa saya tidak salah dengar ya? Saya sendiri baru tahu kalo resep rahasia manula sehat ala Jepang salah satunya adalah lagu awet muda. Dalam benak saya apakah mereka bernyanyi supaya awet muda atau bagaimana??
 
Pertanyaan saya belum sempat mereka jawab karena saya pikir acara seperti ini jangan diganggu. Toh, nanti mereka akan cerita sendiri karena kaum manula di Jepang merupakan kelompok yang sangat ramah dan baik hati. Ketika kita tanya kepada mereka tentang sesuatu hal tanpa kita suruh mereka akan sebaik-baik mungkin memberikan jawaban dan tentunya bahasa mereka walaupun agak susah dimengerti tapi setidaknya mereka memberikan perhatian kepada kami.
 
Begitu pula dengan ojichan yang menyanyikan lagu di sebelah saya. Dia mengisahkan bahwa orang manula di Jepang sangat mensyukuri nikmat Tuhan karena diberi umur panjang. Karena mereka juga butuh sosialisasi dan komunikasi maka, mereka melakukan kegiatan senam sambil bercengkerama dengan teman-teman sebaya mereka. Kalau di Indonesia kaum manula setahu saya juga diberdayakan semacam ini, namun setahu saya masih sangat kurang karena pokok permasalahan bagi kamu manula di Indonesia masih menjadi problem yang tinggi. Di Indonesia angka harapan hidup sangat rendah dibandingkan di Jepang. Orang Indonesia paling banter di antara 60-65 tahun sedangkan di Jepang bisa mencapai 80-85 tahun. Wow, banyak juga selisihnya ya?
 
Soal kesejahteraan hidup kaum manula Jepang dan Indonesia juga berbeda. Indonesia jaminan hidup untuk kaum manula paling banter fasilitas kesehatan. Nah, kalau di Jepang dengar-dengar saja ya! mereka mampu untuk dipekerjakan di sektor-sektor pelayanan semisal tukang bersih2 apartemen, jalan, fasum, tukang stop2 di jalan, dan berbagai sektor yang lain semisal petani, perkebunan dan peternakan. Dan jaminan untuk hidup serta beraktivitas sama seperti hak warag negara Jepang pada umumnya... ya dapat pensiun, jatah asuransi, kesehatan bahkan ada pula yang ditanggung kematiannya.
 
Yah,kalo berbicara mengenai Indonesia setidaknya kita memang harus menarik nafas dalam-dalam. Sampai kapan Indonesia mampu mengejar ketertinggalan dengan negara Jepang? Yah, jawabannya siapa kalo tidak kita sendiri yang akan menjawabnya....
 
 
                                  Kouen kecil di apartemen sebelah Urawa Center....
 
 
 
Pohon-pohon besar di tepi jalan diikat dengan tali.... takut ditebang orang kali ya??? xixixi...
 

 Nih yang TPA di Jepang... Bersih banget............. jangan2 sudah diloakkan ya he2.....
 


 Kalo mau jadi tukang loak di Jepang pasti cepat kaya ya??? tuh yang merah nganggur....

Ja, minasan tunggu kabar saya selanjutnya ya....
besok nantikan perjalanan kisah ke Hikawa Jinja dan Oumiya City Owkeh...
Mata ne.....

 
 
 
 


Jumat, 10 Mei 2013

うらわで はじめて経験

NIHON e KEIKEN
 
 
 
 
Alhamdulillahhirrobbil alamin
 
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam akhirnya saya dan teman guru bahasa Jepang dari Karangasem tiba di Jepang dengan selamat. Sungguh pengalaman yang luar biasa karena baru pertama kalinya saya bisa merasakan perjalanan pergi ke luar negeri. Apalagi negara yang saya kunjungi ini adalah negara yang menurut saya sendiri wajib untuk dikunjungi. Ya, negara mana kalau bukan negara Jepang. Serasa mimpi yang berubah menjadi kenyataan.
 
お陰様で…無事にきた。みなさま、よろこんでいらっしゃってくれました。大変親切な国でした。
 
Perjalanan ini membayar mimpi saya menjadi nyata. Memberikan kesempatan bagi saya untuk menyadari bahwa kemampuan bahasa Jepang saya masih sangat kurang. Ibarat setitik air di samudra luas, maka ilmu bahasa Jepang saya (jujur nih) ndak ada apa-apanya. Lha, kalau begitu ngapain saya disini? sempat terpikir dalam benak saya. Saya kesini gratis, semua biaya perjalanan sudah menjadi tanggungan The Japan Foundation. Maka, pertanyaan itu harus saya jawab dengan belajar, belajar, belajar dan belajar. Ngapain coba jauh-jauh dari Bali dengan persiapan hampir 1 bulan itupun sebenarnya masih kurang. Tapi, sekali lagi saya memiliki modal keberanian dan tekad yang sebenarnya merupakan pengalaman dari teman-teman yang sudah pernah pergi ke Jepang. Oh, bahwa Jepang itu gini lho.... gitu lho.... kalo makan begini lho... kalo ketemu orang Jepang begini lho dan bla bla bla seterusnya.... dan kini kenyataan telah membuktikan bahwa Jepang SUGOI....
 
Apakah saya terlalu melebih-lebihkan? maaf, bukannya saya tidak punya nasionalisme yang tinggi dengan negara saya INDONESIA. Saya menyampaikan hal ini karena saya begitu cinta dengan Indonesia sehingga selayaknya Indonesia memiliki semangat untuk mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain yang tentunya mereka dulu atau dahulu memiliki kondisi yang sama dengan bangsa kita saat ini. Saya mencoba mengutarakan hal ini karena saya selaku guru atau bahasa inggris timurnya digugu dan ditiru merasa berkewajiban untuk memberikan manfaat dan ilmu mengenai perjalanan dan apa yang telah saya dapatkan di Jepang walaupun hanya 2 bulan.
 
Melalui sejengkal tulisan ini saya akan berbagi pengalaman saya selama belajar menjadi guru bahasa Jepang dan menjadi warga Jepang (ngaku-ngaku) sehingga ilmu yang saya dapatkan dapat lebih bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang ingin dan bisa bahasa Jepang. Blog ini juga saya persembahkan untuk keluarga saya di Negara, Bali. Anis Sekarwati dan Sarah Kireina Salsabiila Azzahra yang dengan ikhlas melepas kepergian ayahanda tercinta (cieee elaaahh) untuk mencari rejeki ALLAH SWT di negeri Sakura. Dan juga, saya persembahkan kepada calon ananda tercinta yang saat ini berumur 6 bulan. Baik-baik sayang.... semoga engkau lahir selamat dan menjadi anak yang sholeh, cerdas dan sayang keluarga.
 
Untuk teman-teman rekan guru dari seluruh Indonesia. Selamat bergabung dengan blog ini. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan silakan kontak saya dan komentar anda sangat saya nantikan untuk menambah ilmu pengetahuan saya yang masih masih sangat kurang.
 
Otanoshimi yonde kudasai
machigai koto ga attara watashi ni naoshite kudasaimasenka
 
 
                        Pembukaan Diklat Haru Tanki Kenshuu The Japanese Language Institute
 
 
 
 
        Pengarahan Orientasi Studi di Japanese Language Institute Urawa Center
 
 
 
 Guru-guru bahasa Jepang peserta dari Indonesia sedang rapat kecil
 
 
           
                      運度しながら 写真をとりましょう
 

       
 
                    キキ先生ママちゃんとしゃべろう




 
 
 
 
 
 


Kamis, 17 November 2011

Merindukan semangat untuk mengajar dengan penuh profesionalitas dan tulus ikhlas Yoshioka Sensei... hontouni arigatou gozaimasu....